Namun hal ini tidak berlaku bagi Pemuda asal Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang Irfan Hermawan yang memilih menekuni bisnis teknis sipil, khususnyya bidang konstruksi yang sempat tidak mendapatkan restu kedua orang tuanya.
Berkat ketekunan dan keuletannya, pria kelahiran Pandeglang 11 Maret 1993 ini bisa meraup omset hingga Rp20 miliar per tahun dari bisnisnya.
“Karena orang tua saya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan beranggapan bahwa bekerja itu harus ke kantor. Jadi orang tua khawatir kalau lewat usaha konstruksi ini tidak punya masa depan yang cerah,” ujar Irfan kepada Ekbisbanten.com saat ditemui di kantornya, Komplek Pondok Cilegon Indah (PCI) Blok B9, nomor 10, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Rabu (18/11).
Irfan menceritakan, untuk meyakinkan orang taunya bawha bisnisnya menjanjikan, pada tahun 2018 ia membentuk perusahaan yang menggabungkan bisnis suplay bahan konstruksi hingga bisnis design interior bernama RR Corporate.
“Disitu saya menduduki jabatan Direktur Utama. Sejak berdiri tahun 2018 silam, omset pada tahun 2019 mencapai Rp20 miliar. Namun saat pandemi ini kami baru mencapai omset Rp4 miliar,” terang Irfan.
Irfan melanjutkan, sebelum memulai usahanya tersebut, sejak lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 2011, Irfan mengaku sudah ikut bekerja bersama rekannya di bidang konstruksi bahan bangunan. Dari situ ia mengaku banyak belajar terkait pola bisnis yang ia geluti.
“Bahkan, sebelum kuliah saya sempat berjualan makanan katering di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), dan mendapat banyak pesanan,” kata pria lulusan Universitas Bina Bangsa Jurusan Ekonomi tersebut.
Irfan menuturkan, tantangan dalam membangun bisnis konstruksi yakni, menemukan pasar yang sudah banyak kompetitor dengan memperhitungkan keunggulan teknologi terbaru.
“Makanya mau tidak mau harus mengikuti arus globalisasi, karena dari situ kita bisa bersaing. Ditambah lagi kita selalu menggunakan bahan bangunan kualitas premium supaya konsumen merasa puas dengan layanan kami,” katanya.
Irfan bermimpi, dari bisnis yang digeluti kedepannya bisa membuat galery produk sendiri seperti brand furniture IKEA, dan Informa dengan tetap memunculkan keunikan dari produk RR Corporate.
“Hal ini bisa dilakukan dari kebiasaan sederhana, mulai dari rutin bangun di pagi hari, karena saat kita bangun pagi kita akan lebih siap menghadapi hari daripada bangun menjelang siang,” pungkas Irfan.
Irfan menambahkan, sebelum menekuni binsis konstruksi, ia sempat mencoba peruntungan binsis catering. Namun, karena tertipu hingga Rp500 juta, usaha tersebut tidak dilanjutkan.
“Itu semua karena kesalahan saya tidak berhati-hati, yang terpenting kalau punya usaha itu harus fokus dulu, harus konsisten, jangan bangun usaha kemudian ditinggalkan begitu saja,” pungkasnya. (Raden)
]]>