General Manager PLN UID Banten Paranai Suhasfan mengatakan, penamaan Dolis tentunya bukan hal yang tanpa perencanaan, penamaan ini karena berkaitan erat dengan asal dana yang berasal dari PLN yang memang bidang usahanya sangat terkait dengan listrik. Sehingga penamaan Domba Listrik memudahkan mengingat bahwa program ini memang benar-benar dari PLN.
“Domba Listrik merupakan program yang berfokus pada peternakan domba dan kedepannya bisa memunculkan banyak bisnis turunan dari peternakan domba ini. Sehingga program ini bisa menyetrum semangat masyarakat untuk bangga menjadi peternak dan pengusaha domba,” kata Paranai secara tertulis, Jumat (2/10).
Paranai juga menuturkan, membentuk kampung Dolis dan kegiatan lainnya berkaitan dengan domba yang bermanfaat dan menghasilkan produk untuk kebermanfaatan bagi masyarakat.
“Saat ini bantuan yang diberikan kepada masyarakat berada di empat lokasi yaitu di Desa Dangdeur Kecamatan Jayanti, Desa Pasir Ampo Kecamatan Kresek, Desa Tamiang Kecamatan Gunung Kaler, dan Desa Lembangsari Kecamatan Rajeg. Program ini masih seumur jagung, baru dimulai bulan Juli 2020 lalu. Bantuan tersebut berupa kandang dan 20 domba setiap kandangnya,” paparnya.
Masih kata Paranai, dari pemberian setiap kandang sebanyak 20 domba tersebut pada saat ini sudah mulai sedikit menuai hasil yaitu sebagian besar domba betina sudah hamil. Sampai saat ini sudah ada 3 domba yang beranak yaitu 2 induk di Dangdeur dan 1 induk di Rajeg yang sudah beranak.
“Dengan anaknya domba yang lahir berjumlah 5 ekor, namun sayang dari satu induk yang melahirkan beranak sekaligus 3 anakan semua mati karena lahir secara prematur dan tidak bisa tertolong. Semoga domba-domba yang sedang hamil bisa melahirkan anakan domba dengan kualitas bagus dan kedepannya semakin beranak pinak,” jelas Paranai.
Harapannya kata Paranai, semakin cepat domba-domba nya berkembang biak maka semakin cepat juga bisa berbagi dengan sesama untuk mewujudkan tujuan Program Dolis (Domba Listrik), dimana manfaatnya harus mengalir ke masyarakat luas seperti aliran listrik dan dapat segera membentuk kawasan Kampung Dolis dimana sebagian besar masyarakatnya bisa berpenghasilan dari beternak domba.
“Saat ini masyarakat yang mengelola Domba Listrik belum menjadi pencaharian utama, dan masih terbatas sebagai sumber pemasukan dari ternak dolis ini, hanya beberapa dari kotoran domba yang dikumpulkan dijadikan pupuk kandang,” tukas Paranai.
Namun kedepannya ketika domba semakin banyak pastinya penghasilan akan bertambah tidak hanya dari pupuk namun bisa dari dombanya itu sendiri. Baik dari jual beli domba, jasa aqiqah, kuliner seperti sate, sop dan nasi kebuli, juga bisa ketika semakin banyak jumlah domba dan peternak di satu lokasi maka bisa terbentuk desa wisata atau tempat belajar sukses beternak domba.
Pilihan beternak domba bagi masyarakat di lokasi tersebut sangat didukung dengan ketersediaan pakan di alam yang melimpah membuat beternak domba menjadi lebih murah dalam hal pemeliharaan, karena tidak ketergantungan pada pakan pabrikan. Layaknya ternak unggas pada umumnya yang ada di masyarakat.
Selain itu, domba memiliki siklus keturunan yang bagus. Dalam setahun pada umumnya domba betina akan beranak 2 kali. Dan rata-rata domba akan beranak sebanyak 2 anakan. Artinya dalam setahun dari 1 indukan bisa menghasilkan 4 anakan. Dan ini sangat menguntungkan jika dilihat dari sisi ekonomi.
PLN juga melihat potensi masyarakat di Banten yang luar biasa dan memiliki antusias dalam bidang pertanian dan peternakan merupakan hal terbaik yang menjadi dasar pemilihan program ternak domba ini seperti gayung bersambut. Masyarakat memiliki potensi dan antusias sementara PLN melalui program PLN PEDULI merealisasikannya dengan membantu masyarakat.
Pastinya dari keberhasilan peternakan domba ini nantinya akan terbentuk banyak Peternak yang sejahtera. Dari nama Domba Listrik yang dibuat tersebut akan membawa dampak pada masyarakat semakin sadar penggunaan listrik baik dengan pembayaran tepat waktu maupun dengan pemakaian yang legal dan halal.
“Dan juga diharapkan ketika masyarakat semakin banyak yang menyadari manfaat dari pembayaran listrik yang mereka gunakan sebagian dananya akan digulirkan lagi ke masyarakat di tempat lain lagi, maka penerima manfaat dari dana CSR PLN akan semakin bertambah banyak,” pungkas Paranai. (Advertorial)
]]>