Ketua Pelaksana PKKMB Suhroji Adha mengatakan, kegiatan PKKBM UF mengambil tema berdasarkan kondisi saat ini yang serba digital dan internet yakni “Membentuk Generasi yang Unggul di Era Internet Of Things & Big Data“.
“Ini pengalaman baru dan pertama bagi UF melaksanakan PKKMB secara berani, dan pemateri semua sudah dalam bentuk video. Jadi pada pelaksanaannya mahasiswa mengikuti melalui aplikasi zoom pada tanggal 28-30 September 2020, ”ujar Suhroji Adha secara tertulis, Selasa (29/9).
Sebagai informasi, kegiatan PKKBM UF menghadirkan pemateri yang handal di antaranya Dirjen Dikti Prof. Ir. Nizam; Gubernur Banten Wahidin Halim; Rektor Untirta Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman; Dr. Mufti Ali; BPBD dan lain-lain. Hal tersebut disampaikan kepada materi yang disampaikan kepada mahasiswa dapat berhubungan langsung dari pakarnya.
Meski dilaksanakan secara daring, kata Adha, ia percaya para calon mahasiwa mampu menelaah materi dan turur bangga menjadi bagian dari UF. Sebab PKKMB daring/virtual ini dikonsep seperti nyata.
“Hampir semua kampus melaksanakan PKKMB daring. Maka dari itu kami sebisa mungkin memberikan materi yang terbaik, bahkan kami berikan materi sejarah dari Universitas Faletehan yang ada kaitannya dengan sejarah Banten, dan pematerinya juga sebagai ahli sejarah Banten. Hal itu untuk menanamkan rasa cinta terhadap almamater,” jelasnya.
Lebih lanjut Wakil Rektor IIII Bid. Kemahasiswaan Hj. Titin Nasiatin menyampaikan, PKKMB ini hajat tahunan Bidang Kemahaaiswaan, dan mengharapkan kepada calon mahasiswa tetap mendapat esensi dari kegiatan PKKMB dan semangat untuk berprestasi meskipun dilselenggarakan secara daring.
“Tentu yang kami harapkan mahasiswa mengikuti secara penuh untuk nantinya mendapatkan sertifikat yang akan dijadikan sebagai pendamping ijazah,” ungkapnya.
Sementara itu Rektor Universita Faletehan, Andiko Nugraha Kusuma mengatakan, proses jalan PKKMB ini sesuai arahan dari pemerintah pusat.
“PKKMB untuk tahun ajaran 2020/2021 ini pertama kali dilaksanakan secara daring/online dan pertama bagi Universitas Faletehan. Semua prosedur yang kami laksanakanan mengikuti panduan dari Kemendikbud, yang di dalamnya ada materi inti, juga kami menghindarkan adanya praktek perpeloncoan. Jadi keseluruhan murni materi untuk pengenalan kampus,” ujarnya.
Rektor juga mengharapkan, mahasiswa atau peserta PKKMB siap dengan kehidupan kampus dan tradisi yang dimiliki UF, serta siap meninggalkan kebiasaan lama.
“Harapan mahasiswa bisa mengikuti PKKMB secara serius. Karena kita tahu secara online ini ada kekurangan, sebab tidak bisa melihat atau mengontrol secara langsung para mahasiswa baru,” ucapnya.
“Selanjutnya jangan ada yang melewatkan materi. Karena materinya penting untuk bekal mereka (red-mahasiswa baru) untuk masuk dikehidupan kampus,” pungkasnya. (*/Raden)
]]>