Sabtu, 23 November 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

514 Hektare Sawah Alami Gagal Panen di Banten

Budiman

| Selasa, 26 September 2023

| 11:00 WIB

Sawah yang puso atau gagal panen dampak kekeringan di salah satu desa di Kota Serang, Kamis (17/8/2023). Foto: Budiman/Ekbisbanten.com

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten mencatat ada sekitar 514 hektare tanaman padi mengalami gagal panen atau puso. Hal itu disebabkan dampak El Nino atau bencana kekeringan yang menimpa beberapa wilayah di Indonesia termasuk Provinsi Banten. 

Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid merinci, dari 514 hektare, terdapat 887 hektare dengan status berat, 1.532 hektare status sedang dan kekeringan lahan status ringan 1.789 hektare. 

“Yang terdampak itu kan ada 4.722 hektare (total terdampak kekeringan-red),” katanya usai rapat di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Senin (25/9/2023).

Sedangkan untuk kabupaten dan kota yang terkena dampak, Agus mengatakan bahwa Kabupaten Lebak terkena 457 hektar. 

“Di Lebak yang terkena kekeringan 457 hektare dengan puso 3 hektare, sedangkan Kabupaten Pandeglang itu 1.686 hektare dengan puso 5 hektare,” ujarnya.

Agus mengklaim, ribuan hektare yang terdampak kekeringan hanya sebagian kecil atau sekitar 0,1 persen dari total angka tanam padi seluas 400 ribu hektar lebih. Namun Agus tak menyepelekan dampak itu. 

“Secara psikologis kerugian itu totalnya hanya 0,1 persen saja, tapi kita juga jangan anggap kecil karena ada kerugiannya,” terangnya.

Kendati demikian, Agus memastikan dari segi ketahanan pangan di Banten masih mencukupi dan terkendali untuk masyarakat. Hal ini, tutur Agus, tidak lepas dari pengawasan distribusi pangan hasil padi ke beras.

“Tinggal kembali pada rantai distribusi hasil, apakah stoknya keluar Banten semua, kan kita bisa mengawasi,” tuturnya.

Terakhir Agus, bakal mengganti benih secara gratis kepada tanaman padi yang mengalami gagal panen. 

Sedangkan bagi para petani yang sudah terdaftar dalam Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) akan mendapat premi  sebesar Rp6 juta perhektare. Untuk para petani yang tidak masuk dalam asuransi, Agus akan memberi bantuan berupa benih gratis. 

“Kalau yang tidak masuk hanya mengganti benih gratis,” pungkasnya. 

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top