Minggu, 8 September 2024
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

3 Faktor Penyebab Harga Beras Melambung Tinggi Menurut Ombudsman RI

Esih Yuliasari

| Selasa, 19 September 2023

| 11:00 WIB

Beras
Para pekerja tengah menurunkan beras dari truk di salah satu Agen Beras yang terletak di Tanggul, Kota Serang. (FOTO: ESIH/EKBISBANTEN).

EKBISBANTEN.COM – Harga beras terus melambung tinggi akhir-akhir ini di Indonesia. Hal itu menurut anggota Ombudsman RI RI Yeka Hendra Fatika diakibatkan oleh tiga faktor yaitu permasalahan iklim, permasalahan di hulu, dan permasalahan di hilir.

Untuk permasalahan iklim, dia menjelaskan, sebenarnya tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kenaikan harga beras. Sebab menurutnya meskipun di suatu daerah ada yang mengalami penurunan produksi padi akibat kekeringan, maka produksinya masih bisa dipasok dari daerah lain.

“Sejauh mana apakah permasalahan iklim ini bisa disimpulkan. Misalnya saat ini nasional terjadi penurunan produksi padi karena iklim? kami tidak bisa jawab itu, namun kalau kita berbicara spesifik lokasi maka pengaruh iklim itu ada di lokasi tertentu. Apakah berlaku general di semua wilayah? belum tentu,” katanya, Senin (18/9/2023).

Faktor kedua adalah permasalahan di hulu yang meliputi luas lahan pertanian yang menurun, keterbatasan sarana produksi pertanian, permasalahan benih, hingga permasalahhan subisidi pupuk.

Yeka menyampaikan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per tahunnya terdapat 200.000 hektar luas lahan pertanian di Indonesia mengalami penurunan.

Oleh sebab itu menurutnya apabila tidak terjadi percetakan lahan baru dan tidak dilakukan inovasi untuk meningkatkan intensitas tanaman, maka luas lahan pertanian di Indonesia akan terus tergerus dan produksi pertaniannya pun menurun.

“Ada keterbatasan sarana produksi pertanian, ada permasalahan benih. Nah benih ini menarik, siapa di republik ini yang menjamin benih ini brkualitas? tidak ada, belum lagi persoalan subsidi pupuk. Itu permasalahan di hulu,” jelasnya.

Kemudian faktor ketiga adalah permasalahan di hilir yang meliputi komponen produki naik yang terdiri dari sewa lahan naik, pupuk naik, BBM naik.

Selain itu, permasalahan di hilir lainnya adalah berkurangnya pasokan gabah dari petani, penggilingan padi kecil mati, produksi beras menurun, ketidakpastian atua keterlambatan impor beras, sehingga pasokan beras menjadi tidak terantsipasi.

“Kalau permasalahan di hilirnya ada komponen produksi naik, sewa lahan naik, pupuk, BBM naik. Dari yang 2021 di luar sewa lahan Rp 8 juta sekarang naik Rp 12-16 juta per hektar per musik tanam di luar sewa lahan,” tandasnya.*

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top