EKBISBANTEN.COM – Dalam satu dekade penyelenggaraan jaminan kesehatan nasional (JKN) cakupan peserta per 31 Desember 2023 sebanyak 267,31 juta atau 95,75 persen.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat Groundbreaking Gedung BPJS Kesehatan di IKN, dikutip Sabtu (2/3/2024).
“BPJS Kesehatan juga mencatat biaya jaminan kesehatan yang dibayarkan pada tahun 2023 biaya jaminan kesehatan yang dibayarkan sekitar Rp158,85 triliun,” katanya.
Ali menjelaskan, komitmen BPJS Kesehatan adalah memastikan seluruh penduduk Indonesia memperoleh pelayanan yang berkualitas tanpa diskriminasi.
BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang mampu memberikan layanan kesehatan sesuai standard yang ditetapkan.
Hingga Desember 2023 telah bekerja sama lebih dari 23.000 FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) dan 3.120 FKRTL (fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan) atau rumah sakit.
BPJS Kesehatan melaporkan, pada tahun 2023 terdapat pemanfaatan 606 juta atau dalam sehari 1,6 juta pemanfaatan layanan. Adapun biaya jaminan kesehatan yang dibayarkan pada tahun 2023 mencapai Rp 158,85 triliun.
“Tahun ini kita anggarkan RKAT (rencana kerja anggaran tahunan) disetujui Kementerian Keuangan sekitar Rp 176 triliun, yang menarik biasanya defisit, tahun 2021 sampai sekarang ini positif,” ungkapnya
Ali menuturkan tingginya pemanfaatan bukan berarti yang sakit tambah banyak, tetapi yang memanfaatkan tambah banyak.
Menurutnya, hal itu menunjukkan kepercayaan masyarakat yang meningkat terhadap layanan BPJS Kesehatan.
Selain itu, dari 3.120 FKRTL (fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan) atau rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, 66% di antaranya merupakan rumah sakit swasta.
“Sehingga public private partnership ini penting untuk dikembangkan dalam pendanaan kesehatan,” jelasnya.
“Customer satisfaction index BPJS Kesehatan saat ini 89,6%,” sambung Ali.*