“Kami optimistis untuk tahun 2022 kami proyeksikan pertumbuhan ekonomi Banten 5 persen sampai 5,5 persen,” ujar Erwin pada Taklimat Media Laporan Perekomian Provinsi Banten Periode November 2021 sekaligus Persiapan Menyambut Natal dan Tahun Baru 2022 di Hotel Aston Anyer, Selasa (14/12/2021).
Erwin mengatakan, beberapa faktor yang diyakni ekonomi Banten akan berlanjut hingga 2022 sejalan dengan terbentuknya herd immunity dan meningkatnya mobilitas masyarakat serta pembukaan sektor-sektor strategis oleh pemerintah.
“Karena pertumbuhan ekonomi di triwulan III sebesar 4,62 persen untuk Banten sementara di nasional 3,5 persen dan ini kami perkirakan akan terus berlangsung hingga sampai dengan 2022,” katanya.
Selanjutnya Erwin menjelaskan, dari sisi permintaan domestik, faktor lain akan tumbuhnya ekonomi Banten pada 2022, dipengaruhi meningkatnya konsumsi masyarakat, konsusmi pemerintah, investasi di Provinsi Banten.
“Dari sisi demand domestic, konsumsi masyarakat itu akan meningkat, konsumsi pemerintah dan investasi kami perkirakan akan meningkat juga. Dari sisi rumah tangga terakselerasinya vaksin, peningkatan belanja dan juga insyaAllah nanti ada penerbangan internasional haji dan umrah. Tentu ini juga akan memberikan daya dorong bagi pertumbuhan ekonomian,” katanya.
Erwin melanjtukan, dari sisi pemerintah berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasionaol (PSN) diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Banten di 2022.
“PSN terus berlanjut, dan juga rencana pendapatan asli daerah (PAD) diperkirakan sebesar 10,43 persen. Ini tentu memberikan daya dukung bagi pemerintah dan berlanjutnya stimulus bantuan sosial bagi masyarakat,” katanya.
Ditambah kata Erwin, investasi di Provinsi Banten pada 2020 juga akan terus berlanjut, sehingga ekonomi Banten akan terus tumbuh. Salah satunya berlanjutnya pembangunan Kota Maja, di Lebak Banten.
“Seperti pembangunan Kota Maja, pembangunan pabrik baru dari Krakatau Steel dan Krakatau Posco ini akan akan meningkatkan kapasitasnya baik untuk domestik maupun untuk ekspor. Sedangkan dari sektor eksternal, baik ekspor dan impor meningkat. Untuk Ekspor manufaktur kami memproyeksikan bahwa saat ini akan meningkat seiring dengan bertambahnya demand dan juga ada limpahan order dari negara lain. Termasuk adanya event-enent internasional,” pungkasnya.***
]]>