Terpisahnya Banten dari Provinsi Jawa Barat pada tahun 2000 merupakan satu upaya agar Banten bisa membangun wilayahnya sendiri, mandiri, serta dapat mensejahterakan masyarakatnya secara keseluruhan.
Namun mereka menilai, setelah 20 tahun Banten terpisah, dan menjadi Provinsi, Banten terkesan jauh dari provinsi yang maju dan bisa mensejahterakan masyarakatnya.
Dalam Orasinya, Ketua Umum HMI Cabang Serang, Faisal Dudayef Payumi Padma, mengungkapkan Angka kemiskinan di Provinsi Banten pada Maret 2020 mencapai 5,92 persen.
“ini tentu memilukan sebagai provinsi yang berdekat secara geografis dengan ibu kota negara. Banten tidak mampu membaik” ujarnya
“Banten juga menduduki peringkat pertama jumlah terbanyak angka pengangguran di Indonesia. Berdasarkan tingkat pengangguran di Tanah Jawara sebesar 8,01, Ini juga menambah rapot merah bagi pemerintah provinsi Banten yang hari ini sudah 20 Tahun,” Tambahnya
Faisal juga mengatakan, dalam penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Bangen terlihat gagap dalam melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan Kota di Banten.
Kemudian, Koordinator Aksi Ari Opanda mengatakan, Hari ini Provinsi Banten berusia 20 tahun Usia yang dewasa bagi berdirinya sebuah provinsi. Di usianya yang ideal harusnya banten bisa menjadi patron good government. Namun saat ini tidak dewasa” ujarnya
Ia juga menilai, Provinsi Banten menjadi provinsi penyumbang angka pengangguran tertinggi di Indonesia. “Hal Ini prestasi yang buruk, terlebih di era pandemi ini. Tentu banyak aspek yang kemudian menjadi penyebab melambungnya angka pengangguran ini.” Ungkapnya
Muhammad Soleh salah satu pengurus HMI cabang Serang, menilai dari mulai kurangnya lapangan pekerjaan serta kurangnya perhatian dalam sektor pendidikan padahal kita tau pendidikan hal yang vital untuk mencetak SDM berkuakitas Sebagimana dulu janji politik WH-Andika mengenai Programnya yakni Pendikan Kesehatan dan infrastruktur.
“kurang lebih sekitar 200 juta ditambah persoalan pemijaman ke PT. SMI yang nilainya 4 T sekian yang baru baru ini cair sekitar 800 Miliar sekian yang seharusnya di alokasikan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional PEN tetapi lebih di fokuskan untu pembangunan Sport Center,” tutupnya
Aksi tersebut di kawal ratusan Polisi dengan mendepankan Protokol Kesehatan. (*/Raden)
]]>